Lebih dari 100 hari Gaza mendapat serangan dari Israel hingga mengakibatkan warga di Gaza tengah diancam kelaparan disertai krisis bantuan medis, Jumat (26/1).
Hal ini disebabkan Israel yang menghalangi bantuan masuk ke Gaza serta menargetkan sejumlah rumah sakit.
Dengan situasi yang dialami warga gaza itu, Dompet Dhuafa berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan tetap menjalankan dapur umum untuk para pengungsi.
“Dapur umum yang bernama Dompet Dhuafa Kitchen sampai saat ini masih terus berjalan di Gaza Utara sebanyak 1.000 per hari dan Gaza Selatan 2.000 per hari,” ucap Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada.
Disamping itu, kata Sulaiman rusaknya berbagai fasilitas kesehatan juga menjadi fokus utama Dompet Dhuafa pada ranah medis salah satunya yang terbaru mendirikan mobile clinic.
“Karena puluhan unit fasilitas kesehatan rusak karena ikut diserang, mobile clinic sebagai upaya penangangan medis pun dihadirkan. Saat ini berbagai upaya dilakukan untuk warga di Gaza terutama aspek pangan dan kesehatan,” tambahnya.
Lebih lanjut Sulaiman menyampaikan bahwa sampai saat ini Dompet Dhuafa Waspada juga terus menerima donasi dari masyarakat untuk dapat disalurkan kepada warga Palestina.
“Kami masih terus menyuarakan Palestina. Karena Palestina masih sangat membutuhkan dukungan kita. Kami berharap masyarakat juga demikian tidak melupakan bahwa di Gaza masih terjadi Genosida sampai saat ini,” ujarnya.
Per tanggal 24 Januari 2024, total korban meninggal dunia sebanyak 25.295 jiwa sementara 63.000 mengalami luka-luka. Dampak genosida ini juga merusak 52 unit fasilitas kesehatan, 20 fasilitas air, 378 fasilitas pendidikan, 122 unit ambulance dan 160 fasilitas ibadah.