Dakwah Berikan Cahaya di Pelosok Nusantara

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Berada di lingkungan terpencil kadang bukan pilihan yang bisa diubah dengan mudah oleh warga di pedalaman. Semua konsekuensi jauh dari pusat modernitas dilebur dalam pola hidup gotong royong. Namun, tak dipungkiri haus akan ilmu menjerat keingintahuan mereka, khususnya ilmu agama.

Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang ada didaerah terpencil, daerah yang sama sekali belum terjamah oleh ajaran agama Islam yang sebenar-benarnya? Nah, dengan permasalahan tersebut kami Dompet Dhuafa Waspada membuat sebuah program Da’i Pedalaman untuk menyebarkan agama Islam ke pelosok daerah, khususnya di Sumatera Utara. Beberapa daerah yang sudah menjadi fokus syiar Dompet Dhuafa Waspada diantaranya Nias Utara, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Karo.

M. Syakban Da’I Dompet Dhuafa Waspada yang ditempatkan di Samosir  salah satunya, mengawali kiprahnya bersama Dompet Dhuafa sejak tahun 2016. Syakban kerap menggeluti kegiatan dakwah tampil di mimbar serta berdakwah berbagai tempat sejak ia kuliah. Perjalanan dakwahnya kemudian berlanjut bersama Dompet Dhuafa Waspada menempatkan dirinya sebagai Da’I yang mengemban amanah di Desa Tambun Sukkean, Kec. Onan Runggu Kab. Samosir. Beliau aktif melakukan kegiatan keagamaan seperti  perwiritan, serta pengajian di rumah warga kerap dilakukan serta menelusuri desa-desa di mana nantinya putra-putri daerah di desa-desa tersebut dapat meneruskan perjuangan dakwah.

“Alhamdulillah, semejak ada ustadz di sini walaupun tidak banyak namun pengetahuan agama kami yang disini yang kebanyakan para mualaf, jadi bertambah pelajaran ilmu agama kami. Seperti, sudah sering disini buat perwiritan serta pengajian,” ujar salah seorang warga Ibu Armauli. Selain Armauli, Adi Kurniawan Gultom juga mengungkapkan rasa senangnya.  “Saya senang belajar disini karena disini kami diajari cara berdoa, terus banyak teman-teman baik serta santun bicaranya,” ungkap Adi.

Program Dakwah Da’I Pedalaman dengan menempatkan Da’I terpilih diharapkan bisa memberikan cahaya di seluruh pelosok nusantara, bisa menciptakan kader yang dapat meneruskan perjuangan dakwah serta mennyiarkan ajaran islam melalui pendekatan kultural. Da’I yang dipilih memang pengetahuan agamanya luas, komunikasinya yang bagus serta yang paling penting adalah kita mempertimbangkan di daerah mana dia ditempatkan. Harapannya nantinya ia dapat mengenali karakter budaya serta kebiasaan masyarakat dimana dirinya ditempatkan.

Tentu bukan hal yang mudah, mengibarkan agama islam dilingkungan minoritas. Berbagai kendala dihadapi, namun tak menghentikan langkah Ustadz Syakban untuk mengemban amanah. Menurutnya, di pedalaman, da’i yang harus super aktif melakukan beragam upaya agar masyarakat terbina, karena memang kesadaran masyarakat sedang diupayakan melalui dakwah.

“Di pedalaman, dai harus siap mencari murid, mendatangi mereka satu-persatu untuk mengajar agama. Bukan hanya waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh para dai, bahkan dana pribadipun siap dikeluarkan untuk berdakwah ke mereka. Minimal seperti biaya transportasi PP ke pedalaman pun biasanya memakai dana pribadi,” pungkasnya.

Perjalanan di atas tak akan sampai ke mereka tanpa dukungan sahabat semua. Terus dukung kami menyapa saudara kita di pedalaman.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Tinggalkan Komentar