Dompet Dhuafa Waspada meresmikan program serambi budaya tenun melayu di Kabupaten Batubara, Rabu (20/9). Program ini merupakan program pelestarian budaya yang ada di daerah Kabupaten Batubara.
Herman Budianto selaku GM Dakwah Budaya Lingkungan Dompet Dhuafa menyampaikan program ini digagas di berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan untuk melestarikan budaya.
“Program ini bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia, agar anak cucu kita tahu tentang nilai budaya ini,” ucapnya.
Herman juga menambahkan bahwa mengantisipasi terkikisnya budaya di era digital. “Karena jaman sudah semakin berubah, maka budaya ini juga harus berinovasi, tanpa merubah nilai, tetap bisa pakai dan dikenakan oleh anak anak kita,” tambahnya.
Hadirnya program ini pun disambut baik oleh Bupati Batubara Ir. H. Zahir, M.A.P. Diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Batubara Drs. Darwinson Tumanggor saat menyamaikan sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa.
“Apresiasi luar biasa atas program dari Dompet Dhuafa ini, karena memang Dompet Dhuafa pun sudah sangat sering membantu di sektor pendidikannya dan hari ini menyasar ke budaya,” ucapnya.
Lebih lanjut tentang program ini, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada Sulaiman menjelaskan bahwa program ini diberikan kepada sepuluh penerima manfaat.
“Mereka diseleksi untuk menjadi penerima manfaat yang akan dilatih selama 3 bulan serta diberikan modal alatnya,” ucap Sulaiman.
Kata Sulaiman, para penerima manfaat juga sengaja dipilih dari kalangan guru sehingga nantinya akan mengajarkan kepada anak didiknya.
“Penerimanya yang dipilih guru-guru dengan harapan mereka bisa mengajarkan budaya tenun songket di sekolah tempatnya mengajar,” ucapnya.
Wanda Hafniza salah satu penerima manfaat program ini pun merasa bersyukurterlibat dalam program ini.
“Dari awal memang sudah tertarik dengan budaya kain tenun dari Batubara ini, makanya saat kalau saya terdaftar itu senang sekali,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa tujuan utama untuk bisa belajar.
“Tentu tujuan utama saya itu bisa belajar dan mudah-mudahan bisa membagikan ilmu kain tenun ini ke anak-anak, karena jujur, saya tidak terlalu tau tentang sejarahnya apalagi cara pakai alatnya, semoga setelah ini bisa terwujud,” tukasnya.