Dompet Dhuafa Waspada menyerahkan 10 alat tenun kepada 10 penerima manfaat Program Serambi Budaya Tenun Melayu Batubara yang diselenggarakan di Indrapura, Kec. Air Putih, Kabupaten Batubara, Rabu (6/3).
Secara simbolis serah terima ini diserahkan langsung oleh Sekretaris Pengurus Yayasan Sumber Daya Masyarakat Indonesia Dompet Dhuafa Juperta Panji Utama bersama Asisten Pemerintahan Kabupaten Batubara Rusian Heri, S.Sos. M.AP, dan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada Sulaiman kepada para penerima manfaat.
Juperta Panji Utama pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa menaruh kepedulian terhadap budaya di Indonesia dengan harapan dapat menguatkan identitas bangsa.
“Melalui program ini juga harapannya agar agama dan kebudayaan menjadi benteng kita untuk diwariskan bagi generasi ke depan,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas diterimanya program tersebut di Kabupaten Batubara.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah setempat dan juga masyarakat atas terselenggaranya program ini,” tuturnya.
Menyampaikan sambutan dari PJ Bupati Batubara, Asisten Pemerintahan Kabupaten Batubara Rusian Heri, S.Sos. M.AP mengucapkan ucapan terima kasih kepada Dompet Dhuafa Waspada karena telah membuat program di daerah Batubara.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dibentuknya sebuah program tenun di kabupaten Batubara. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Dompet Dhuafa Waspada. Semoga program ini dapat mewarnai kabupaten Batubara seperti budaya tenun yang menjadi ciri khas Batubara itu sendiri,” ungkapnya.
Disamping itu, Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada menjelaskan tentang keberlanjutan program tersebut.
“Setelah serah terima alat tenun ini tentu bukan berakhir sampai di sini saja. Kami akan terus mendampingi untuk melihat bagaimana berjalannya program bila perlu nanti dari masing-masing sekolah menjadikan pembuatan tenun sebagai ekstrakulikuler,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa penerima manfaat merupakan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Batubara. Dipilihnya guru sebagai penerima manfaat juga menjadi salah satu tujuan agar pembuatan tenun bisa diajarkan kepada para siswa.
“Kami juga berharap sinergi antar Dompet Dhuafa dengan pemerintah setempat dapat terus berlanjut bukan hanya di program ini saja melainkan pada program lainnya,” ucap Sulaiman.
Sejak diresmikannya program tersebut pada September 2023 lalu, para penerima manfaat lebih dulu mengikuti pelatihan untuk membuat kain tenun selama empat bulan.
Hingga alat tenun ini diserahkan, seluruh penerima manfaat kini bisa memproduksi kain tenunnya secara mandiri.