Banjir Bandang yang melanda kabupaten Labuhanbatu Utara mengakibatkan kerusakan di dua titik wilayah yakni di desa Pematang Siria-ria dan Hatapang. Melihat kondisi tersebut, tim Dompet Dhuafa Waspada langsung mengirimkan bantuan untuk para korban di dua desa tempat terjadinya lokasi bencana, Rabu (1/1).
Kerusakan yang terjadi di desa Siria-ria diantaranya 19 rumah rusak, 7 rumah hanyut dan 5 orang dinyatakan hilang. Sampai saat ini sudah ada dua warga ditemukan dari lima yang dinyatakan hilang. Selain kerusakan pada rumah warga, jembatan di Desa Siria-ria yang menjadi penghubung antar desa permukiman juga ikut terseret derasnya arus banjir.
Santoso selaku Komandan Kodim Labuhanbatu menjelaskan terkait lokasi banjir. “Ada dua jembatan yang putus, ini yang jadi penghubung jalan antar desa letaknya dekat dengan perumahan dan satu jembatan lagi itu titi besi tidak jauh dari sini,” jelasnya.
Sedangkan di desa Hatapang, lokasi tidak dapat diakses karena jembatan penghubung putus. Namun, bantuan berupa sembako tetap diupayakan untuk didistribusikan dengan menggunakan sepeda motor. Kerusakan yang terjadi di desa ini tidak begitu parah di bandingkan dengan desa Siria-ria. Meski demikian, masyarakat masih belum berani tinggal dirumahnya karena dikhawatirkan akan ada air susulan akibat hujan yang masih terjadi di beberapa hari ini.
Tim Dompet Dhuafa Waspada turut berpartisipasi dalam memberikan bantuan ke dua desa baik di desa Siria-ria dan desa Hatapang. Kedua desa diberikan bantuan berupa hygine kit, school kit, dan beberapa karung baju layak pakai.
Munthe selaku Kepala Desa Pematang Siria-ria mengucapkan rasa terima kasih. “Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dompet Dhuafa Waspada atas perhatiannya kepada masyarakat kami, dari sekian banyak bantuan yang ada baru inilah bantuan untuk keperluan anak sekolah. Sekali lagi terima kasih. Semoga ini menjadi amal jariyah untuk kita semua”, pungkasnya.