Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) meluncurkan program Yatim Ekselensia Scholarship (YES) dengan memberikan beasiswa kepada 50 anak yatim di titik wilayah, yaitu Bantul, Medan, Padang, Surabaya, dan Yogyakarta, Minggu, (14/8).
Peluncuran program YES diresmikan Purwo Budi Utomo, Senior Officer Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa secara hybrid di SMA Negeri 1 Bantul sedangkan di Medan, program YES ini diselenggarakan di Sufi’s Cafe MMTC.
Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan proses pembinaan dan pendampingan penerima manfaat YES yang akan difasilitasi oleh mentor di masing-masing wilayah. Pembinaan yang akan dilakukan diantaranya meliputi persiapan masuk perguruan tinggi (Campus Preparation), bimbingan tahsin dan tahfiz Al-Qur’an (Hafizh Mentorship), pelatihan penguasaan keterampilan (Expertise Mastery), dan pengembangan jiwa kepemimpinan (Leadership Development).
Budiyanto, selaku General Manajer Sekolah Ekselensia Indonesia LPI DD, dalam sambutannya menyampaikan, “Yatim Ekselensia Scholarship merupakan program pengembangan SDM strategis, sebagai bentuk dukungan dalam mengembangkan potensi generasi muda usia produktif agar nantinya dapat menjadi generasi penerus yang mempunyai akhlak baik dan ilmu pengetahuan yang luas sehingga dapat berdampak pada kemajuan Indonesia”.
YES merupakan model program pendidikan untuk mewujudkan siswa yang cerdas, berakhlak mulia, hafiz, terampil, dan memiliki jiwa kepemimpinan dengan cara menerapkan kurikulum pendampingan intensif dan memberikan bantuan biaya pendidikan. Mereka penerima beasiswa ini yaitu siswa kelas 12 SMA yang merupakan yatim dari keluarga marginal.
Dengan hadirnya program YES ini, Nabila Sukayyah, salah satu penerima manfaat dari SMA 11 Medan mengaku bersyukur. “Alhamdulillah kak, saya senang sekali bisa lulus sebagai penerima beasiswa ini,” ucapnya.
Sejak ayah Nabila telah tiada, ia pun terpaksa bekerja demi membantu kebutuhan keluarga. “Aku bekerja sepulang sekolah di salah satu panglong yang menjual kebutuhan bangunan rumah. Aku diberi upah Rp50.000/hari dan alhamdulillah dapat memenuhi kebutuhan dapur ibuku,” ucap Nabila.
Ia pun berharap agar kedepannya beasiswa untuk anak yatim tetap bisa berlanjut. “Semoga program YES bisa terus berlanjut, karena bukan hanya sekadar pemberian dana beasiswa saja melainkan ada pembinaan lain,” harapnya.