Rasa haru menyelimuti warga dusun Sidodadi, Desa Tanjung Pamah, Kec. Mardinding, Kab. Karo pada siang hari itu. Mereka tidak menyangka kamar mandi mushala yang dulunya tak layak dan sulit air kini sudah berubah menjadi pusat Mandi, Cuci, Kakus (MCK).
Ini bermula saat pertama kali tim Dompet Dhuafa Waspada menyusuri lokasi untuk survei kondisi kamar mandi yang sangat memprihatinkan.
“Kondisi kamar mandinya kemarin sangat prihatin, airnya juga tidak ada, kita cari cara bagaimana bisa membantu untuk membangunkan kamar mandi masjidnya,” ucap Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada.
Usai melakukan kegiatan survei, tim Dompet Dhuafa Waspada melakukan diskusi dengan YBM PLN UPDK Belawan. Dalam kegiatan diskusi tersebut, keduanya sepakat untuk membangunkan kamar mandi masjid.
Serah terima dana pun dilakukan pada bulan Maret lalu. Kamar mandi mulai dibangun dengan dana zakat yang diberikan YBM PLN UPDK Belawan.
Ketua YBM PLN UPDK Belawan, Aminullah, menyampaikan bahwa pembangunan kamar mandi masjid ini berasal dari dana zakat para karyawan.
“Setiap bulannya gaji kami dipotong langsung untuk dana zakat, senang sekali rasanya dana zakat ini bisa dimanfaatkan untuk orang banyak seperti pembangunan kamar mandi untuk kemasalahatan umat di sini,” ucapnya.
Meski kamar mandi masjid memang diutamakan untuk berwudhu para jamaah, nyatanya kebermanfaatan dibangunnya kamar mandi masjid bukan hanya dirasakan bagi para jamaah saja tetapi untuk warga secara umum.
Ketua BKM Masjid Al Ikhlas, Miswanto, mengatakan bahwa kamar mandi masjid saat ini juga berfungsi menjadi pusat MCK untuk warga sebab kendala sulitnya air masih sering terjadi di sana.
“Alhamdulillah tetap kita manfaatkan untuk semua warga, sekarang jadi pusat MCK. Jadi benar-benar bermanfaat sekali dibangunkan kamar mandi di sini,” ucapnya.
Atas berdirinya kamar mandi masjid tersebut, Ketua BKM Masjid Al Ikhlas, Miswanto mengucapkan ucapan terima kasihnya. “Alhamdulillah semenjak ada kamar mandi di sini, jamaah bisa pergunakan untuk wudhu, padahal dulu jangankan kamar mandinya, airnya pun susah,” ucap Miswanto.
Kedepannya, ia menginginkan Masjid Al Ikhlas yang masih terdiri dari papan akan dibantu untuk dibangun. “Semoga kedepannya bisa dibantu lagi untuk pembangunan masjid agar selaras fasilitas kamar mandi masjid yang dibangun dengan bangunan masjidnya,” harapnya.