“Kami betul-betul gak nyangka, kayak mimpi rasanya di desa kami bisa dapat sampai 30 ekor kambing tahun ini,” ucap salah seorang warga desa Penara.
Mungkin, sepotong daging yang sudah biasa kita santap di rumah, menjadi satu hal yang begitu istimewa bagi mereka. Tahun 2021 lalu, kami melaksanakan kurban perdana di desa Penara. Sebuah desa yang terletak di pinggiran Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.
Letak desa penara memang tidak begitu jauh dari sentralnya yaitu Kec. Tanjung Morawa. Namun, sangat disayangkan kebahagiaan saat menerima daging kurban tidak selalu dapat dirasakan.
Dari pengakuan warga di sana, memang sebelumnya sempat ada kurban, tetapi jumlahnya sedikit. “Tahun lalu (2020) seingat saya cuma ada satu hewan kurban, satu ekor sapi, itu lah yang kami bagi untuk satu desa,” ucapnya.
Hal inilah yang menjadi fokus Dompet Dhuafa Waspada sebagai penyelenggara kurban yang memikirkan bagaimana agar di setiap tempat bisa sama merasakan euforia hari raya kurban.
Tahun ini Dompet Dhuafa Waspada masih kembali menggelar program Tebar Hewan Kurban (THK). Program ini kembali hadir dengan tujuan yang sama yakni pemerataan hewan kurban. Sebagaimana yang disampaikan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa, Sulaiman, tentang keprihatinan tidak meratanya sebaran hewan kurban.
“Memang tidak bisa dipungkiri kalau kita inginnya berkurban di lingkungan tempat tinggal kita, tapi faktanya penumpukan daging di satu wilayah terutama di kota itu sering terjadi sedangkan ada di tempat lain yang minim hewan kurban bahkan bisa tidak ada kurban,” ucapnya.
Berangkat dari hal tersebut, Dompet Dhuafa Waspada sudah menyiapkan rencana sebaran beberapa titik kurban untuk tahun ini. “Sudah kita siapkan ada di 13 titik distribusi hewan kurban, semuanya sudah kita survei dan didapati memang minim hewan kurban disana,” ucap Sulaiman.
Sejak tahun 2013, program THK ini memang setiap tahun digelar. Dan di setiap tahunnya itu juga muncul kebahagiaan-kebahagiaan baru dari saudara kita yang sebelumnya tidak merasakan daging kurban kini bisa menikmatinya.
Jika kita yang tinggal di kota setiap Idul Adha bahagia mendapat daging kurban mengapa tahun ini bahagianya kita coba bagikan?