Kegiatan “Temu Para Pemimpin Pembelajar” yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Waspada mengajak para guru di Sumatera Utara untuk menjadi Pelopor Literasi, Selasa (5/9).
Digelar di Gedung Balai Guru Penggerak Sumut, sebanyak 40 guru dari berbagai daerah hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Agung Pardini selaku Senior Officer Pengembangan Pendidikan Dompet Dhuafa yang juga sekaligus menjadi narasumber membuka forum dengan berinteraksi kepada para guru mengenai fakta tentang anak didik yang terjadi di lapangan.
“Faktanya memang saat ini guru-guru memang mengaku kewalahan apalagi sejak terjadi transisi yang dulu siswa belajar daring selama pandemi sekarang kembali bertatap muka seperti sebelumnya,” ucap lelaki yang kerap disapa Guru Agung itu.
Ia pun menyampaikan bahwa guru harus mampu beradaptasi atas perubahan tersebut.
“Kalau kita lihat gerak-geriknya, siswa ini butuh ruang ekspresi. Kita tidak bisa lagi mengajar dengan cara dulu yang masuk langsung membuka buku di halaman sekian,” cetusnya.
Untuk itu, melalui Lembaga Pendidikan Insani Dompet Dhuafa, Guru Agung ingin para guru di Sumut turut serta mengikuti program Master Teaching guna menjadi guru yang bukan hanya sekadar mengajar.
“Tujuannya bagaimana agar guru bukan hanya sekadar tugas selesai mengajar mata pelajaran tetapi menguasi materi ajar dan menjadi pelopor literasi,” ungkapnya.
Ajakan ini pun disambut baik oleh salah satu peserta, Suci, yang mengaku siap untuk mewujudkan misi tersebut.
“Saya setuju dan siap untuk mengikuti program tersebut. Tujuannya jelas untuk mendukung literasi,” ucapnya.
Kata Suci, hal itu juga tepat dilakukan terlebih di era digital seperti sekarang. “Jamannya siswa sudah serba gadget, jadi literasi itu sangat penting,” tukasnya.